MILLENNIUM DISC, Jakarta - Setelah pada bulan Agustus 2016 ratusan juta akun Yahoo! dijual ke dark web (sejenis pasar gelap internet), kini dilaporkan ratusan juta akun Yahoo! telah kembali dibobol oleh peretas.
Kejadian tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang sumber terpercaya. Namun amat disayangkan, sumber tersebut tidak menjelaskan bagaimana serangan peretasan itu terjadi. Pasalnya, kasus peretasan ini sedang dalam tahap investigasi pemerintah.
Sumber terpercaya tersebut hanya mengatakan bahwa peretasan ini sama parahnya dengan kasus peretasan pada bulan Agustus. "Kasus ini sama parahnya, buruk" ucapnya singkat.
Kejadian ini menambah kembali kasus peretasan yang pernah dialami Yahoo!. Pada bulan Agustus, seorang hacker bernama Peace mengklaim bahwa dirinya telah menjual 200 juta akun Yahoo! dengan harga satuan USD 1.800. Bukan hanya itu saja, Peace juga sebelumnya berkoar bahwa ia memiliki data dari pengguna Linkedin dan MySpace.
Ketika itu Yahoo! menyatakan bahwa telah mengetahui kebocoran ini. Yahoo! menyarankan penggunanya untuk mengganti kata sandi dan pertanyaan keamanan mereka. Selain itu, Yahoo! juga mendesak penggunanya untuk memeriksa dengan saksama apakah ada aktivitas mencurigakan atau tidak.
Adapun data keuangan sensitif seperti rekening bank dan kartu kredit, menurut klaim Yahoo!, diyakini tidak termasuk ke dalam informasi yang dicuri. Sekarang Yahoo! tengah bekerja sama dengan penegak hukum untuk mempelajari lebih lanjut kejadian ini, Kamis (22/09/2016).
